PASURUAN, PAGITERKINI.COM – Warga Dusun Tegalan, Desa Bakalan, Kecamatan Purwosari, mulai resah atas keberadaan pabrik rokok yang aktivitasnya makin mencolok. Diduga kuat, perusahaan mendapat beking dari oknum Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM). Kecurigaan warga makin menguat karena aktivitas pengiriman rokok yang terus terjadi hampir setiap hari.

“Saya lupa nama rokoknya, tapi jelas tiap hari ada truk keluar masuk. Dulu katanya pakai izin kretek, tapi sekarang malah bikin filter. Ini kan aneh,” ujar salah satu warga saat ditemui tim Pagiterkini.com di sebuah warung kopi. Selasa (08/07/25)

Warga menyebut, selain pergantian jenis produksi tanpa kejelasan izin, informasi yang beredar juga menyebut adanya pihak yang ‘mengamankan’ aktivitas perusahaan tersebut.

“Kadang ngaku Intel, kadang disebut-sebut dari LSM. Tapi ya kelihatan cuma oknum saja, bukan resmi,” tambahnya.

Komentar pedaspun dilontarkan pemilik warkop. Ia mengaku mulai merasa muak dengan ketertutupan perusahaan tersebut.

“Kalau usahanya legal dan benar, kenapa harus dibekingi dan diam-diam begitu.? Kami curiga ini permainan licik, dan malah bikin kampung kami kayak sarang mafia,” cetus seorang pemilik warkop di wilayah Purwosari.

Dia juga mempertanyakan, lemahnya pengawasan dari pemerintah daerah dan aparat penegak hukum.

“Jangan sampai hukum hanya tajam ke rakyat kecil, tapi tumpul ke perusahaan yang punya ‘bekingan’,” tegasnya.

Situasi ini menimbulkan pertanyaan besar tentang keberpihakan aparat serta transparansi izin usaha di daerah tersebut. Warga berharap agar pihak berwenang segera turun tangan untuk memeriksa legalitas dan aktivitas pabrik tersebut secara terbuka dan tuntas.

Sampai berita ditayangkan, awak media masih berupaya mengkonfirmasi pihak perusahaan dan pihak terkait, guna sebagai perimbangan sebuah pemberitaan.

(mal/kuh)