PASURUAN, PAGITERKINI.COM – Sebuah gudang mencurigakan di Dusun Tegalan, Desa Bakalan, Kecamatan Purwosari, Kabupaten Pasuruan, mulai menjadi sorotan publik. Dugaan kuat menyebutkan bahwa tempat ini merupakan lokasi produksi rokok ilegal yang beroperasi secara terselubung di tengah permukiman warga.

Gudang tersebut tidak memasang papan nama perusahaan, baik CV maupun PR, yang seharusnya menjadi identitas legal bagi badan usaha. Namun, aktivitas di dalamnya justru terlihat sangat aktif, jam kerja rutin sejak pagi hingga sore, bahkan lembur hingga malam hari.

“Katanya hanya uji coba produksi rokok. Tapi anehnya, tiap hari mobil boks keluar masuk, pekerja tetap datang setiap hari. Kalau cuma coba-coba, kenapa segencar itu.?” ujar warga yang meminta namanya dirahasiakan. Senin (14/07)

Ia mengatakan, ada bau menyengat yang berasal dari dalam gudang kerap mengganggu kenyamanan warga sekitar. Beberapa warga bahkan mulai mengeluhkan gangguan kesehatan ringan yang diduga terkait paparan angin atau bahan kimia dari proses produksi.

Yang lebih menggelitik, terdapat perubahan mencolok dalam jenis rokok yang diproduksi. Menurut warga, awalnya mereka mengklaim memiliki izin produksi rokok kretek, namun kini justru memproduksi rokok filter yang notabene memiliki regulasi dan pengawasan yang berbeda.

“Dulu ngaku pakai izin kretek, tapi sekarang malah bikin filter. Ini jelas menyalahi aturan kalau tidak ada perubahan izin resmi,” tegasnya.

Tak berhenti di situ, sumber informasi yang diperoleh tim redaksi menyebutkan, adanya keterlibatan pihak luar yang diduga ‘mengamankan’ operasi ilegal ini. Oknum dari lembaga swadaya masyarakat (LSM) disebut-sebut berada di balik perlindungan kegiatan ini. Bahkan, informasi yang beredar, ada yang mengklaim sebagai oknum anggota intel.

“Informasinya ada oknum LSM yang jaga-jaga di sana. Bahkan ngaku intel. Kalau bukan ada yang pasang badan, mana mungkin bisa berjalan lancar seperti itu?,” kata warga dengan nada curiga.

Upaya untuk menelusuri pemilik gudang menemui jalan buntu. Tak satupun warga yang bersedia memberikan kontak langsung kepada media ini. Namun, informasi yang beredar menyebut gudang itu dikelola oleh seseorang berinisial AN, yang disebut hanya sebagai ‘boneka’ dari aktor utama berinisial DN, sosok yang kabarnya memiliki pengaruh besar di wilayah tersebut.

Sampai berita ini diturunkan, tim redaksi masih berupaya memperoleh konfirmasi resmi dari pihak terkait, termasuk Bea Cukai dan Satpol PP, hingga Polres Pasuruan, terkait legalitas gudang dan aktivitas produksinya.

(BERSAMBUNG / Mal/kuh)