PASURUAN, Pagiterkini.com – Ramai komentar netizen di akun TikTok @KlikPagiterkini tak ubahnya seperti gelombang yang tak kunjung reda. Satu demi satu suara bermunculan, semuanya menyoroti bau busuk yang kian hari kian menusuk dari kawasan Purwosari. Warga setempat menyebut, sumber aroma tak sedap itu diduga kuat berasal dari pabrik PT Indolakto.
Seorang mantan sopir perusahaan, lewat akun @Kdr, terang-terangan mengaku kalau persoalan bau menyengat itu sudah berlangsung lama.
“Purwosari sekarang nggak enak baunya. Bahkan limbah B3-nya juga pernah dibuang di Sridomo, Purwodadi,” ungkapnya blak-blakan.
Nada getir yang sama datang dari akun lain, yang mengaku warga asli Sridomo. Alih-alih merasakan manfaat keberadaan perusahaan besar, ia justru merasa dikepung penderitaan.
“Saya orang Sridomo, tak pernah merasakan enaknya. Yang terasa hanya bau busuknya,” katanya tegas.
Cerita tak berhenti di situ. Beberapa warga bahkan menduga ada praktik pembuangan limbah berbahaya di bawah jembatan, dengan dua lubang misterius yang disebut-sebut langsung mengarah ke aliran sungai.
“Itu informasinya salah satunya pembuangan limbah B3,” beber seorang warga dengan nada geram.
Namun, ketika suara masyarakat semakin lantang, pihak manajemen PT Indolakto justru memilih diam. Direktur Yasman tetap bungkam, meski berulang kali diminta konfirmasi oleh Pagiterkini.com, Sabtu (27/09).
Di sisi lain, isu baru malah muncul. Pimpinan Redaksi CBN-Indonesia, Yudha Eko Saputra, disebut pernah didatangi sejumlah satpam yang diduga terkait pemberitaan miring soal Indolakto. Saat dikonfirmasi, jawaban Yudha justru singkat, nyaris seperti menutup pintu.
“No komen, nggak paham maksudnya,” ucapnya sambil berkelit.
Ironisnya, Yudha justru balik melontarkan konfirmasi kepada media ini. Namun, hingga berita ini dipublikasikan, CBN-Indonesia belum juga menayangkan pemberitaan yang sama terkait konfirmasi yang dimaksud.
(mal/kuh)












Tinggalkan Balasan