PASURUAN, PAGITERKINI.COM – Polemik terkait dugaan pemalsuan Surat Keputusan (SK) Majelis Dzikir dan Sholawat (MDS) Rijalul Ansor (RA) yang mencuat lebih dari seminggu lalu terus menjadi perhatian publik. Hingga kini, pihak-pihak yang diduga melakukan Pemalsuan belum memberikan klarifikasi resmi, yang justru memicu kekecewaan dan spekulasi di kalangan masyarakat, Khususnya Kader Ansor. Senin (06/01/2025)
Isu ini, pertama kali mencuat setelah pesan berantai aplikasi WhatsApp membocorkan dokumen SK Arsip Berkas Akreditasi. Dokumen tersebut konon digunakan untuk kepentingan salah satu Berkas persyaratan pencalonan ketua PC GP Ansor Bangil.
Di kolom komentar pagiterkini.com menjadi trending, menunjukkan tingginya perhatian netizen terhadap kasus ini. Banyak yang mempertanyakan mengapa klarifikasi dari pihak berwenang begitu lama dinantikan.
“Kita sebagai kader yang sudah menelan pahit manisnya organisasi dan sebagai kader yang baik, sebaiknya hal ini harus ada klarifikasi pada yang bersangkutan,” tulis akun @Abdl Jalil
“Jika kasus diatas ini benar adanya, maka jelas sudah melanggar kode etik, ideologi organisasi dan peraturan sudah sepantasnya di junjung tinggi. Bagaimana mana kami mau patuh sekomando kepada pimpinan jika masih bungkam tanpa penjelasan dan transparansi organisasi ? Kalau merasa benar, buktikan! Jangan bungkam,” ungkap @Kaderansor.
“Kader Ansor itu boleh Nakal tapi tak boleh Bohong. Kalau sebagai ormas kepemudaan Islam tapi berbohong itu berarti menghilangkan Marwah Ormas tersebut,” ujar @Masbrenk.
Lebih lanjut @Masbrenk menambahkan, “Kalau sebagai ormas kepemudaan Islam tapi berbohong itu berarti menghilangkan Marwah Ormas tersebut,” imbuhnya.
Hingga berita ini diturunkan, masyarakat masih menunggu langkah konkret dan transparansi dari Abdul Rozak selaku ketua terpilih PC GP Ansor Bangil dan Subhan Ketua PAC GP Ansor Gempol terkait untuk menjelaskan polemik ini. Jika tidak segera ditindaklanjuti, dikhawatirkan isu ini akan terus menjadi bola liar yang merugikan banyak pihak. (mal)
Tinggalkan Balasan