PASURUAN, PAGITERKINI.COM – Heboh dugaan pemalsuan Surat Keputusan (SK) Majelis Dzikir dan Sholawat (MDS) Rijalul Ansor, sebagai salah satu dari syarat pencalonan ketua PC GP Ansor Bangil masih belum menemui titik terang. Dugaan pemalsuan SK yang melibatkan Ketua Terpilih Cabang Ansor Bangil dan Ketua PAC GP Ansor Gempol terus menjadi perhatian publik, khususnya dikalangan warga Nahdlatul Ulama (NU).

Polemik ini mencuat setelah beredarnya pesan WhatsApp tak dikenal yang membocorkan dokumen SK dari arsip berkas akreditasi Pimpinan Cabang Ansor Bangil dan Pimpinan Wilayah Ansor Jawa Timur, yang mana SK tersebut tidak tertulis nama Abdul Rozak selaku wakil melainkan tertulis nama Ismail.

Arsip tebal bercover hijau dengan Surat Keputusan bernomor 002/PAC-XII-11-05/SK/VII/2022, yang ditetapkan di Gempol pada 22 Juli 2022 tersebut, Abdul Rozak menjadi wakil Ketua majelis Dzikir dan Sholawat Pimpinan Anak Cabang Gempol, namun di SK berbeda pada arsip berkas akreditasi Pimpinan Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Bangil dan Pimpinan Wilayah (PW) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Jatim yang tersebar melalui pesan WhatsApp tak dikenal, jabatan sebagai wakil ketua bernama Ismail dengan nomor SK dan tanggal yang sama.

Hingga kini, baik Abdul Rozak maupun Subhan belum memberikan klarifikasi atau pernyataan resmi terkait tudingan tersebut. Sikap bungkam mereka memicu spekulasi dan pertanyaan dari masyarakat, khususnya anggota Ansor Se-Cabang Bangil yang mendesak transparansi dan kejelasan atas kasus ini.

Saat awak media mengkonfirmasi melalui pesan aplikasi WhatsApp, dari awal isu tersebut ramai di kalangan kader Ansor. Sampai saat ini, ketua terpilih Abdul Rozak memilih bungkam tidak membalas pesan media meski pesan sudah masuk (centang dua).

Hal yang sama juga dilakukan Subhan, Selaku Ketua PAC Ansor Gempol yang menteken dan mengeluarkan SK tersebut juga diam tidak memberikan jawaban meski media sudah telfon melalui telfon WhatsApp berkali-kali.

Publik berharap, khususnya kader ansor Se- Cabang Bangil agar yang bersangkutan memberikan jawaban atau Konferensi Pers, agar kasus ini tidak menimbulkan kegaduhan di masyarakat.

Hingga berita ini diturunkan, Abdul Rozak dan Subhan tetap belum merespons permintaan konfirmasi dari media ini. “Ada Apa Ya..?? (rian/mal)