SURABAYA, PAGITERKINI.COM – Suasana di halaman Kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Aliansi Madura Indonesia (AMI) yang baru, di Jalan Ikan Lumba-Lumba I No. 10, Surabaya, tampak berbeda dari biasanya. Di bawah terik matahari, semangat para pengurus dan relawan AMI tak surut saat melaksanakan penyembelihan hewan qurban dalam rangka perayaan Idul Adha 1446 Hijriah.

Sebanyak satu ekor sapi dan empat ekor kambing disembelih secara khidmat pada Jumat (7/6). Aroma keberkahan terasa sejak pagi hingga menjelang malam. Bagi sebagian warga, hari Jumat yang dikenal sebagai sayyidul ayyam atau pemimpin segala hari, menambah makna mendalam dari ibadah qurban yang dilakukan.

Ketua Panitia Pelaksana, Kukuh Setya, menegaskan bahwa pelaksanaan qurban ini bukan sekadar rutinitas tahunan, melainkan bentuk nyata komitmen AMI dalam merawat nilai-nilai sosial dan spiritual.

“Kami memilih Jumat siang agar berkahnya langsung bisa dirasakan masyarakat. Qurban bukan soal waktu, tapi soal niat dan ketulusan. Kami ingin semangat berbagi ini sampai ke hati yang menerima, terutama di hari yang agung ini,” ujarnya di sela pembagian daging qurban.

Prosesi pembagian daging qurban diiringi lantunan takbir, tahlil, dan doa-doa. Warga sekitar, pekerja harian, hingga pedagang kaki lima turut menerima manfaatnya. Tak ada protokol kaku, hanya ketulusan dan semangat persaudaraan yang mengalir.

Salah satu penerima, Pak Sulaiman (60), mengaku terharu,

“Jumat ini saya bisa sarapan dengan daging qurban. Sudah lama tidak seperti ini. Terima kasih kepada AMI, semoga ini menjadi amal jariyah,” ucapnya dengan suara bergetar.

Momentum Idul Adha ini juga menjadi penanda dimulainya berbagai kegiatan sosial AMI di kantor barunya. Gedung tersebut tak hanya difungsikan sebagai pusat administrasi, namun juga sebagai rumah kepedulian—tempat program sosial akan terus bergulir.

Ketua Umum AMI, Baihaki Akbar, SE, SH, dalam pernyataan terpisah menyampaikan bahwa qurban adalah pesan kemanusiaan yang paling universal: tentang memberi tanpa mengharap balasan.

“Hari Jumat membawa keberkahan tersendiri. Kami ingin menguatkan pesan bahwa setiap tindakan kecil yang tulus, dengan niat baik, dapat membawa dampak besar bagi orang lain. Inilah semangat qurban yang sejati,” tuturnya.

Sebagaimana hari Jumat dikenal sebagai waktu mustajab untuk berdoa, semangat berbagi dalam Idul Adha ini menjadi jembatan doa antara pemberi dan penerima. Di tengah kehidupan yang semakin individualistis, AMI terus mengajak masyarakat untuk kembali menanamkan nilai gotong royong dan pengorbanan.

AMI berdiri bukan hanya sebagai suara perjuangan, tetapi juga sebagai tangan yang menjangkau, merangkul, dan menyembuhkan.

(ml/kuh)