PASURUAN, Pagiterkini.com — Dalam momentum peringatan Hari Kebangkitan Nasional 2025, Sekretaris DPC POSNU Kabupaten Pasuruan, Andri Firmansyah, S.M menyampaikan pesan keras dan menyengat kepada seluruh elemen bangsa, terutama pemerintah dan generasi muda. Ia menegaskan bahwa Hari Kebangkitan Nasional bukan hanya seremoni tahunan penuh simbolisme, tetapi peringatan keras bagi bangsa yang mulai terlena dan kehilangan arah.
“Hari ini bukan soal upacara. Ini adalah alarm kebangsaan! Bangsa ini terlalu nyaman dalam stagnasi, terlalu puas dengan pencapaian semu. Sementara korupsi merajalela, kesenjangan makin dalam, dan rakyat kecil semakin terpinggirkan,” tegas Andri.
Ia juga menyoroti lemahnya keberpihakan kebijakan terhadap pendidikan, ekonomi kerakyatan, serta lunturnya semangat nasionalisme di kalangan muda.
“Generasi muda kita dijejali tontonan dangkal, bukan keteladanan. Nasionalisme digantikan oleh sensasi. Di mana roh perjuangan Boedi Oetomo hari ini? Jangan-jangan sudah terkubur oleh budaya instan dan ketidakpedulian sosial,” lanjutnya dengan nada keras.
DPC POSNU Kabupaten Pasuruan menyerukan kebangkitan yang nyata, bukan dalam kata, tapi dalam aksi. Pendidikan harus membebaskan, bukan membelenggu. Kebijakan harus memihak rakyat, bukan elit.
“Hari Kebangkitan Nasional 2025 ini harus jadi momen refleksi: Apakah kita masih pantas disebut bangsa besar jika terus berkompromi dengan kebodohan, kemiskinan, dan ketidakadilan?” pungkasnya.
Pernyataan ini menjadi tamparan bagi semua pihak yang menjadikan hari bersejarah ini sekadar agenda rutin, bukan pemicu perubahan nyata.
Tinggalkan Balasan